"Gemuruh riuh dari tuturmu
Menusuk jantungku
Dalam benakku selalu
Ratusan hari lama namaku
Tak pernah lagi kau sebut
Andai kulihat kilat
Gemuruh seisi rumah
Tanpa kusempat bertanya mengapa?
Telapak tangan tak pernah
Berjabat dengan dirimu
Bola mata tak pernah
Lagi saling menatap
Kita dekat tapi jauh
Kita kenal tapi asing
Rintik hujan menggelitik
Pelan merembes kamarku
Dingin lembab menemani
Ku menangis malam ini
Sedang kamarmu hangat
Perapian dan selimut
Lekat merangkulmu
Sekian Lama
Serumah tapi tak searah
Sedarah
Keras tingkahmu tuturmu
Gemuruh riuh dari tuturmu
Menusuk jantungku
Dalam benakku selalu
Ratusan hari lama namaku
Tak pernah lagi kau sebut
Andai kulihat kilat
Gemuruh seisi rumah
Tanpa kusempat bertanya mengapa?"